Berita Terkini

Janji Dana RT Rp100 Juta, Taruhan Integritas Wali Kota Maulana di Mata Publik

Dr Dedek Kusnadi Pengamat Politik.(ist)

MAKALAMNEWS.ID - Janji politik Wali Kota Jambi Maulana terkait alokasi dana Rp100 juta bagi setiap RT di Kota Jambi kini menjadi sorotan tajam dan bahkan disebut-sebut sebagai pertaruhan integritas kepemimpinannya. 

Pernyataan ini disampaikan pengamat politik yang dikenal sebagai "Rocky Gerung Jambi," Dr Dedek Kusnadi S.Sos, M.Si, MM dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi.

Menurutnya, ketiadaan atau kemunculan dana Rp100 juta yang dijanjikan tersebut akan menjadi barometer penting bagi masyarakat untuk menilai sejauh mana komitmen dan integritas kepemimpinan Wali Kota Maulana. 

Belajar dari Nasib Wali Kota Dipasung karena tak Penuhi Janji, Pemimpin Jambi Jangan Abaikan Aspirasi Rakyat

"Ini bukan sekadar janji biasa. Ini adalah janji politik yang langsung menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat di tingkat paling bawah, yaitu RT. Jika janji ini tidak terealisasi, maka akan ada konsekuensi serius terhadap kepercayaan publik," katanya lewat rilis yang dikirim ke media ini.

Dedek Kusnadi menjelaskan, dalam konteks teori janji politik, janji adalah kontrak tidak tertulis antara pemimpin dan rakyatnya. 

Ketika seorang pemimpin mengumbar janji dan tidak mampu menepatinya, maka akan terjadi erosi kepercayaan yang signifikan. 

Baru Dibuka Sehari, Posko Pengaduan Terima 11 Laporan Warga Soal Kinerja Wali Kota Maulana

"Masyarakat Kota Jambi sangat menantikan realisasi janji ini. Apabila dana 100 juta ini tidak ada, maka akan menjadi pukulan telak bagi kredibilitas Maulana sebagai wali kota," ujarnya.

Fenomena ini semakin diperparah dengan mulai munculnya ketidakpercayaan publik Kota Jambi terhadap kapasitas Maulana dalam membawa perubahan. 

Sejumlah warga yang ditemui mengutarakan kekecewaan mereka. 

"Dulu janji-janjinya muluk-muluk, tapi sampai sekarang perubahan yang signifikan belum kami rasakan. Kalau janji dana RT 100 juta ini juga tidak terealisasi, kami semakin ragu dengan kemampuan beliau memimpin," ujar Ibu Ani, seorang warga di kawasan Jelutung.

Senada dengan itu, satu ketua RT, mengungkapkan bahwa banyak warga di lingkungan mereka yang mulai pesimis. 

"Kami sudah sering mendengar janji manis, tapi realisasinya seringkali nihil. Semoga kali ini tidak demikian, karena dana 100 juta itu sangat berarti untuk pembangunan di lingkungan kami," harapnya.

Situasi ini menempatkan Wali Kota Maulana di persimpangan jalan. 

Keberadaan atau ketiadaan dana Rp100 juta untuk setiap RT bukan hanya sekadar masalah anggaran, melainkan ujian nyata terhadap janji politik dan integritas kepemimpinan yang selama ini ia gaungkan. 

Publik Kota Jambi kini menanti bukti nyata, bukan sekadar janji di atas kertas.(*)

© Copyright 2022 - MakalamNews