Berita Terkini

OPINI Mengawal Investasi Demi Masa Depan Berkelanjutan, Perspektif Atas Polemik TUKS PT SAS

Jefri Bintara Pardede Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi. (ist)

DI TENGAH kompleksitas tata ruang dan kebutuhan ekonomi daerah, pembangunan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) oleh PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) di Kota Jambi memunculkan dinamika sosial dan lingkungan yang tidak dapat diabaikan. 

Wajar bila masyarakat menyuarakan keresahan atas potensi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini, baik dari aspek ekologis, sosial, maupun tata kelola.


Namun demikian, sebagai bagian dari masyarakat sipil yang berkomitmen terhadap prinsip keadilan ekologis dan pembangunan berkelanjutan, Perkumpulan Sahabat Alam Jambi mengambil sikap yang barangkali tidak populer, tetapi ini kami yakini sebagai sikap yang bertanggung jawab: mengawal, bukan menolak secara apriori.

Bukan Soal Popularitas, Tapi Tanggung Jawab

Perkumpulan Sahabat Alam Jambi didirikan bukan untuk mengejar sikap yang populer, tetapi untuk menegakkan prinsip keadilan ekologis dan pembangunan berkelanjutan. 

Dalam kasus PT SAS, Kami melihat bahwa perusahaan ini telah mengantongi Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) yang sah dari pemerintah pusat. Sampai opini ini ditulis, aktivitas operasional secara penuh pun belum berlangsung.


Atas dasar itu, Sahabat Alam Jambi menilai terlalu dini bila ada pihak ingin menjatuhkan vonis bahwa investasi ini pasti akan merusak. 

Kami menolak upaya yang terburu-buru menyimpulkan sebelum fakta-fakta empiris dan hukum berbicara. Ini bukan bentuk pembelaan terhadap korporasi, tetapi bentuk kedewasaan dalam membaca isu.

Kawal Investasi, Lawan Pengusaha Hitam

Sahabat Alam Jambi memiliki misi yang jelas: mendorong investasi yang bertanggung jawab dan berkeadilan, serta melawan praktik kotor “pengusaha hitam”—yakni pelaku usaha yang hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa peduli pada dampak sosial maupun ekologis. 


Sudah terlalu banyak contoh di mana perusahaan masuk ke wilayah masyarakat, mengambil sumber daya, meninggalkan kerusakan, dan menghilang tanpa akuntabilitas.

Kita tidak ingin hal itu terulang. Justru karena itu, kita seharusnya mendukung investasi yang terbuka untuk diawasi, yang siap duduk bersama masyarakat, dan yang tunduk pada hukum dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan dan Lingkungan Tidak Harus Bertentangan

Kami percaya bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan tidak harus saling meniadakan. Keduanya bisa berjalan beriringan jika ada:

• regulasi yang tegas,

• partisipasi publik yang bermakna,

• dan pengawasan yang ketat.

Dukungan terhadap PT SAS adalah bentuk keyakinan bahwa model investasi baru—yang tidak arogan terhadap warga dan tidak abai terhadap ekologi—masih mungkin diwujudkan di Jambi.


Kita tidak menutup mata terhadap potensi kerusakan, tetapi juga tidak menutup hati terhadap potensi kesejahteraan bagi masyarakat. Jika investasi ini dikawal dengan benar, terbuka pada evaluasi publik, dan patuh pada prinsip-prinsip keberlanjutan, maka kita punya peluang untuk membangun tanpa merusak.

Visi Jangka Panjang: Lingkungan Lestari, Masyarakat Sejahtera

Sahabat Alam Jambi memahami bahwa banyak pihak menaruh curiga karena banyak pihak belum terbiasa melihat organisasi lingkungan mengambil posisi yang seimbang. 

Tetapi sikap netral bukan berarti netral terhadap ketidakadilan. Kami menolak eksploitasi, tetapi juga menolak anti-investasi yang tidak berbasis kajian. 


Kami ingin menjadi jembatan antara kebutuhan pembangunan dan perlindungan lingkungan hidup.
Tagline Sahabat Alam Jambi, “Jaga Alam, Kawal Investasi, Lawan Perampasan!”, bukan sekadar slogan. 

Ini adalah panggilan moral dan tanggung jawab, sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil yang berpihak pada masa depan Jambi dan Indonesia.

Perlu Kedewasaan dalam Melihat Pembangunan

Kami tidak mengklaim kebenaran mutlak. Namun kita harus yakin, pembangunan yang baik tidak lahir dari penolakan membabi buta, tapi dari pengawalan yang cerdas dan partisipatif. 

Dalam konteks ini, Sahabat Alam Jambi memilih jalan yang tidak populer untuk mengawal bukan menghakimi.

Mari bersama-sama membuktikan bahwa investasi bisa adil, lingkungan bisa lestari, dan masyarakat bisa berdaulat di tanahnya sendiri.(*)

Sahabat Alam Jambi, 

Lsm Lokal Cinta Negeri

"Jaga Lingkungan, Kawal Investasi, Lawan Perampasan! "
© Copyright 2022 - MakalamNews