Berita Terkini

IPR Provinsi Jambi 2024 Ini Menurun, FKPT Ajak Masyarakat Perkuat Daya Tangkal Radikalisme Daring

Dr H Abd Rahman S.Ag, M.Pd.I saat dilantik baru-baru ini menjadi Ketua FKPT Jambi .(ist)


MAKALAMNES.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Laporan hasil survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) 2024.

Laporan hasil survei IPR menunjukkan bahwa tingkat potensi radikalisme di Provinsi Jambi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua FKPT Jambi Dr H Abd Rahman S.Ag, M.Pd.I didampingi Mochammad Farisi, Kabid Pengkajian dan Penelitian menjelaskan, penurunan IPR ini menunjukkan dampak positif dari berbagai program literasi keagamaan dan digital yang dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil. 

Namun, ia juga menekankan bahwa tantangan serius masih tersisa, terutama di ruang digital.

IPR Jambi 2024 tercatat sebesar 13,0, turun dari 14,6 pada tahun 2023. 

Penurunan paling signifikan terjadi pada dimensi sikap, yang menandakan membaiknya toleransi sosial dan penolakan terhadap kekerasan berbasis ideologi. 

Dimensi pemahaman dan tindakan juga mengalami tren penurunan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah.

Survei ini dilakukan terhadap 400 responden usia 17–59 tahun, menggunakan metode multistage random sampling di 2 kota dan 4 kabupaten, dengan pendekatan kuantitatif melalui wawancara tatap muka.

Hasil survei mencatat bahwa:

58% netizen mencari konten keagamaan melalui media sosial, terutama YouTube, Facebook, dan TikTok.

41% netizen aktif menyebarkan konten keagamaan, dengan intensitas mingguan hingga bulanan.

Figur keagamaan seperti Abdul Somad, Adi Hidayat, dan Hanan Attaki menjadi tokoh yang paling banyak ditonton oleh publik Jambi di dunia maya.

Kesadaran masyarakat terhadap BNPT juga mengalami peningkatan. 27% responden kini telah mengenal BNPT, meningkat dari 20% pada tahun 2022. Mayoritas mengenal BNPT melalui media online.

Namun demikian, rendahnya literasi digital dan minimnya pengawasan terhadap konten keagamaan di internet dapat menjadi pintu masuk penyebaran paham radikal. 

Diperlukan pendekatan yang lebih proaktif dalam pengawasan konten digital dan peningkatan kapasitas literasi masyarakat, khususnya generasi muda.

"FKPT Jambi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat daya tangkal terhadap radikalisme dan intoleransi, khususnya di ranah daring," kata Dr A Rahman. 

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, pendidik, dan komunitas digital menjadi kunci dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat semangat kebangsaan di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.(min)

© Copyright 2022 - MakalamNews