MAKALAMNEWS.ID - Lembaga Kajian Politik Regional (LKPR) Indonesia merilis capaian elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Senin (30/9/2024).
Hasilnya, dalam simulasi dua pasangan calon
gubernur, elektabilitas Romi Hariyanto-Sudirman berada di puncak mencapai 59, 1
persen. Kemudian disusul pasangan Al Haris-Abdullah Sani 38, 3 persen. Ssedangkan
pemilih yang tidak tahu dan tidak jawab 2,6 %,
Sebagai informasi, survei ini melibatkan 800
responden yang tersebar di seluruh kelurahan Kota Jambi. Penarikan sampel
menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dikakukan pada 15 - 25 September 2024 dan
memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,1 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
Rilis ini bertajuk Peta Episentrum Elektoral
Pilgub dan Pilwako Jambi ini dilaksanakan di Grand Hotel dihadiri perwakilan
media dan mahasiswa dalam format uji Sahih bedah kedalaman dan akurasi data
survei.
Uji sahih ini mengundang para pakar yang
terkemuka dibidangnya, seperti pengamat politik senior Drs H Navarin Karim,
M.Si, Dosen UIN STS Jambi yang juga Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI)
Jambi Dr Nuraida Fitri Habi, Dr. Dori Effendi dan Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos,
M.Si, MM dua pengamat politik terkemuka Jambi.
Menurut Dr Dori Effendi, melihat
dari hasil survei ini, kemenangan Romi sangat jelas. Kenapa, karena gerakannya
sangat nyata.
Dori membandingkan dengan hasil survei yang dilakukkan pada Agustus dengan lokasi survei di Kabupaten Muaro Jambi dengan 800 responden di 798 desa. Hasilnya, Romi 30,35 persen, Haris 24,30 persen.
Artinya, kata Dori, Romi sudah menang di dua kota. Karena pemilih rasional, anak muda kritis,
Alasannya karena Romi orang Kota Jambi dan lebih dikenal di Kota Jambi. Romi yang berani menyatakan sebagai penantang Al Haris," ujarnya.
Sedangkan Dr Nuraida Fitri Habi ikut menanggapi terkait hasil survei tersebut dengan normatif dan menggunakan kaidah akademis.
"Saya melihat penelitian sudah dilakukan menggunakan kaidah-kaidah akademis,” ujarnya.
Sementara, Dr Dedek Kusnadi menilai hasil survey ini sah-sah saja.
“Saya apresiasi dengan hasil survey ini.
Jadi, kandidat yang mendapat hasil survei itu harus kerja keras dan jadi bahan
evaluasi. Hasil dari lembaga survei itu sah-sah saja, karena itu tergantung
metode riset yang dilakukan,” katanya.
Dedek Kusnadi bepesan untuk kandidat baik kandidat di Pilgub Jambi dan Pilwako Jambi harus fokus pada program ekonomi kerakyatan.
"Sekarang banyak program pembangunan tapi ekonomi kurang diperhatikan. Nah, program untuk ekonomi ini harus menjadi perhatian kandidat," katanya.
Sementara itu, Drs Navarin Karim menilai, kalau di Kota JambiRomi unggul dibandingkan Al Haris, karena kalangan pemilih Al Haris ini adalah elite politik.
Kenapa Romi, karena dia sudah jauh-jauh hari sudah sosialisasi seperti penyebaran baliho.
"Namun lama sosialisasi itu juga tidak jadi patokan. Kemenangan Romi itu di daerah-daerah yang tidak suka dengan Al Haris,” ujarnya.
Dr Noviardi Ferzi Direktur Eksekutif LKPR Indonesia mengatakan, Romi-Sudirman berpeluang menciptakan titik goncang (episentrum) aspek elektabilitas di kota Jambi.
"Kehadiran Romi Sudirman menciptakan episentrum elektabilitas yang menyakinkan di kota Jambi, buktinya, mampu mencapai elektabikitas 59,1 % mengungguli Haris Sani 38,3 %, sedangkan pemilih yang tidak tahu dan tidak jawab 2,6 %," katanya menjelaskan hasil survei tersebut.(*)

Social Header