MAKALAMNEWS.ID – Tidak bisa dipungkiri, selama 10 tahun memimpin Kota Jambi,
H Syarif Fasha bisa merubah wajah Kota Jambi.
Keberhasilan Syarif Fasha tersebut dianggap bisa juga dilakukan H A Rahman
(HAR) bakal calon Wali Kota Jambi periode 2024-2029.
Hal itu dikatakan tokoh ormas Muhammadiyah Jambi Nasroel Yasir.
Menurut Nasroel Yasir, HAR yang dikenal dekat dengan H Syarif Fasha Wali
Kota Jambi periode 2013-2023, dinilai layak untuk meneruskan keberhasilan program
pembangunan yang digagas Syarif Fasha.
Dikatakannya, perlu sosok tokoh yang bisa melanjutkan pembangunan Kota Jambi
yang banyak dilakukan Syarif Fasha.
Ditambahkan Nasroel Yasir, Fasha yang berlatar belakang kontraktor itu mampu
merubah estetika Kota Jambi sehingga bisa menarik wisawatan luar Kota Jambi
berkunjung ke Tanah Pilih Pseko Betuah tersebut.
Contoh nyata, yakni Fasha membangun Tugu Keris Siginjai Kotabaru. Walaupun
banyak ditentang, namun pembnangunan tetap dilanjutnya.
“Buktinya sekarang setiap malam kawasan tersebut ramai. Yang dulunya
menentang pembangunan Tugu Keris Siginjai, malah datang membawa keluarganya
sekedar nongkrong di kawasan tersebut,” ujarnya.
Ia menilai, sosok Haji Rahman orang yang tepat menerukan estafet
kepemimpinan Syarif Fasha. Selain dikenal dekat dengan Fasha, Haji Rahman
dinilainya visioner dan mempunyai jiwa seni untuk membangun Kota Jambi.
“Apalagi H A Rahman pernah menjadi ketua Ketua BPD Gabungan Pelaksana
Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Jambi,” katanya.
Haji Rahman, kata Nasroel Yasier, pasti sudah menyerap pengalaman dari Fasha
untuk mempersiapkan mesin politik. Langkah ini sangat efektif untuk melampaui
kandidat lain yang sudah pernah menjabat.
"Selain dekat dengan Fasha, HAR itu saya menilai mampu merangkul semua
kalangan. Dikenal dermawan juga dekat dengan ulama dan berbagai golongan,”
ujarnya.
Contoh HAR dekat dengan berbagai kalangan, ia tidak segan-segan untuk
nongkrong di warung-warung kopi bertemu dengan masyarakat dari berbagai
kalangan.
“Jarang ada calon kepala daerah yang mau nongkrong ngopi atau makan berbaur
dengan masyarakat biasa. Nah, kalau HAR orangnya tidak pandang bulu, dengan
masyarakat biasa dia tidak segan untuk bercengkrama, itu menjadi modal utamanya
dikenal masyarakat,” ujarnya.(*)
Social Header